Langsung ke konten utama

Makan sendiri...


Apa salahnya pergi makan ke suatu tempat seorang diri?


Bukannya waktu kecil, ibu kita justru paling bangga kalo anaknya bisa makan sendiri?


Hehe, Mungkin kasusnya sedikit berbeda..


Beberapa kali orang yang gue bagi cerita soal petualangan kuliner (udah boleh disebut gini blum ya?) gue di beberapa tempat yang ramai dibicarakan di milis, membelalak seperti tak percaya. Sendiri, perempuan, malem-malem?


Bagaimana ya..?


Seringkali ketertarikan buat mencoba makanan baru mengalahkan pertimbangan-pertimbangan lain yang mungkin muncul.


Antara lain:

1. Pandangan aneh (ato mungkin iba??)dari para pelayan

2. Sepi makan sendiri, ga seru


Ya mau gimana lagi? Kalo sudah ngebet pingin makan sesuatu, dan ga nemu temen yang
punya interest dan pilihan waktu yang cocok,biasanya gue emang langsung jalan
sendiri. Kadang kala karena
memang ga ada teman yang mau coba makanan yang menurut mereka bukan selera nusantara, aneh, dan mungkin a bit pricey.


Gue sendiri ga akan bilang ga enak sebelum gue mencobanya dengan lidah gue sendiri. Soal
harga, gue bisa skip beberapa makan malem berikutnya buat nutup harga makan yang lumayan ngeduk kantong.


Rada aneh ya?


Emang sih akan lebih ahsan kalo makanan di bawa pulang dan disantap di rumah.


Tapi gue percaya, ga banyak makanan yang rasanya sama enaknya dengan di makan di
tempat.


Jadi, kalo ada yang pergi makan ke suatu tempat dan  'nemu' perempuan yang asyik
sedang makan sendirian, itu mungkin gue! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips-tips ikut Medical Check Up buat Muslimah berkerudung

Sabtu kemarin, gue kebagian 'melaksanakan' General Medical Check Up dari kantor di sebuah RS rujukan di deket-deket kantor juga . Secara gue pake kerudung, gue agak was was juga soal pelaksanaanya. Kan masih ada juga yang mempermasalahkan dan ga mau tau soal peserta yang berkerudung. Untuk itu, gue tanya-tanya ke temen-temen yang udah duluan ambil jatahnya. Maka gue siap dengan gamis kaos yang disambung bahan jeans yang lebar, jadi agak selesa (-bahasa nya Datin Siti Nurhaliza nih-) dipake buat lari-lari di treadmill, running shoes dan kerudung ganti, in case aja sih. Tapi ternyata, bukan di bagian treadmill masalahnya, justru di foto thorax yang ribet. Si Bapaknya maksa, supaya kerudungnya di buka aja, soalnya kerudung gue mengandung peniti-peniti. Gue ngerti, dan gue udah menyiasatinya dengan menarik juntaian kerudung berpeniti itu ke leher gue, kan leher gue ga ikutan di photo kan? thorax itu bagian dada aja kan? yang bakal diobserve kira-kiranya paru-paru dan organ lainnya

[Recipe] Lahm Mugalgal

Yup, gara-gara idul adha kemarin dapet kiriman sedikiiiit daging kambing lean dari tetangga depan, jadi deh mraktekin resep yang di dapet dari acara Buletin Siang. Tentu pake acara modifikasi secara itu hari libur, males belanja tambahan bumbu, pake yang ada ajah. Sederhana banget, ya bahannya ya caranya, tapi rasanya cukup enak kata gue, calon bapak plus calon mbah, hehe.. Bahan : Daging kambing, iris tipis Bawang Bombay, iris tipis memanjang Tomat, iris tipis memanjang Cabe ijo (aslinya pake Paprika Hijau), iris tipis memanjang Bumbu : Bawang Putih, geprek, cincang halus Bubuk Kari Bubuk Jintan Bubuk Merica Hitam Garam Gula dikiit Minyak Sayur Dikit untuk menumis. Cara membuat : Tumis bawang putih dan bawang bombay sampai harum. Masukkan daging kambing, oseng-oseng sampai daging matang. Masukan bumbu-bumbu secukupnya. Test rasa, kalo ada yang kurang, silakan tambahkan to taste. Terakhir saat semua sdh pas, masukkan irisan tomat dan cabe hijau. Aduk-aduk sebentar. Siap dihidangkan b

Hidroponik - Cara Melubangi Styrofoam

Pernah lihat styrobox untuk tempat ber-hidroponik-ria kan? Awal membuat lubang-lubang seukuran netpot itu saya gunakan pisau roti yang ujungnya tajam dan bergerigi. Tapi selain lama, koq ya tidak rapi. Lihat punya teman-teman koq mulus tepi lubangnya. Alhamdulillah ada yang sudah sharing di group komunitas hidroponik yang saya ikuti. Bahannya ternyata cukup kawat dan kayu saja. Jadi step nya sbb : 1. Kawat dibuat lingkaran sesuai diameter yang diinginkan 2. Belitkan sisa kawat pada batang kayu (saya pake sumpit bambu sekali pakai), gunanya supaya tidak membuat tangan melepuh saat dipanaskan ^_^ 3. Beri tanda pada tutup styro box lokasi pelubangan 4. Panaskan lingkaran kawat tadi pada kompor, hingga terlihat merah. 5. Langsung tekan pada styrobox sesuai pola. 6. Tada..lubang lebih rapi dan hanya perlu hitungan detik :) Untuk mendapatkan gambaran jelas, monggo dilihat saja gambarnya :) Selamat mencoba...