Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Tiga Malam di Malaysia Part2. Menginap di Bandara

Hari pertama : Jumat 05 July 2013 Hari itu masuk kantor setengah hari, pulang ke rumah dan berangkat dengan si kijang ke bandara SOETA sekitar jam 2.30 Ga berani gambling lewat jalur belakang bandara, kami putuskan lewat jalur depan (nembus jalan non tol Antasari lanjut ke tol Grogol). Drama banget deh mau parkir sore itu, sampe ke area bandara jam 4 sore, tapi mutar muter ke terminal 3 segala, gaaa dapet tempat. Masalaaahnya bukan hanya mutar-muternya itu, tapi sepanjang jalan dari masing-masing terminal itu, subhanallah pake macetttt. Macetnya tuh yang bikin ngurut dada bener deh. Udah tau padat, sembarangan aja dong tuh beberapa mobil parkir di bahu jalan. Semua orang rasanya rusuh hari itu Yang bikin tambah ketar-ketir adalah sampai hampir jam 5, belum dapet juga parkir, Mana belum shalat ashaaar ... Haduuu panik dot com deh. Akhirnya nyoba muter sekali lagi ke arah Terminal 1 (Lion ada di terminal 1A). Pas di depan ada sebuah mobil masuk ke area parkiran di samping T

Hidroponik - Cara Melubangi Styrofoam

Pernah lihat styrobox untuk tempat ber-hidroponik-ria kan? Awal membuat lubang-lubang seukuran netpot itu saya gunakan pisau roti yang ujungnya tajam dan bergerigi. Tapi selain lama, koq ya tidak rapi. Lihat punya teman-teman koq mulus tepi lubangnya. Alhamdulillah ada yang sudah sharing di group komunitas hidroponik yang saya ikuti. Bahannya ternyata cukup kawat dan kayu saja. Jadi step nya sbb : 1. Kawat dibuat lingkaran sesuai diameter yang diinginkan 2. Belitkan sisa kawat pada batang kayu (saya pake sumpit bambu sekali pakai), gunanya supaya tidak membuat tangan melepuh saat dipanaskan ^_^ 3. Beri tanda pada tutup styro box lokasi pelubangan 4. Panaskan lingkaran kawat tadi pada kompor, hingga terlihat merah. 5. Langsung tekan pada styrobox sesuai pola. 6. Tada..lubang lebih rapi dan hanya perlu hitungan detik :) Untuk mendapatkan gambaran jelas, monggo dilihat saja gambarnya :) Selamat mencoba...

Berkebun Hidroponik- Persiapan

Yesss, beneran serius mau mulai menanam sayur dan lain-lain secara hidroponik. Sebab katanya, jenis berkebun dengan metode ini adalah metode yang cocok buat pemalas hahah Ga perlu menyiram tanaman tiap hari :D Oke, setelah berhari-hari googling inilah persiapan saya : 1. Belanja Bibit di www.petanirumahan.blogspot.com dan www.bibitbunga.com (yang ini di makassar) 2. Belanja Net Pot 50 pcs ke sebuah toko online di Bandung, lengkap dengan hidroton dan rockwoolnya 3. Belanja Kain Flane 4. Belanja Pupuk NPK 2 kg (fiuuh kyk punya lahan 1 hektar ya, beli pupuk banyak banget) Berapakah biaya barang-barang di atas? Ga banyak koq, serius. Prinsip berkebun hidroponik (metode Wick) sebetulnya selain mudah seharusnya murah. Sebab perlengkapan yang digunakan dapat memanfaat barang-barang bekas seperti gelas dan botol air kemasan, styrobox bekas buah, sumbu or kain untuk menyalurkan air dan pecahan batu atau sekam sebagai penopang tumbuhan. Tapi saya yang ambisius ini pasti malessss li

Mari Menanam Tumbuhan Herbs

Berawal dari terikut mengkonsumsi infused water (belum tau? ah kl gitu mangga di googling dulu) dengen resep Lemon, Mentimun dan Daun Mint, saya jadi ingin bercocok tanam ria. Apa hal? Sebab harga daun mint itu seikatnya mahal, sedangkan kita hanya perlu max 1 tangkai untuk 1 resep. Kalau bersisa, jadi tidak terpakai. Saya yang miss irit ini tentu kurang suka membuang daun mint kering yang tidak terpakai Kemudian berawalah petualangan berkebun saya. Googling sana sini, akhirnya saya berhasil membeli 6 jenis herb yang lazim digunakan dalam acara masak-masak saya. Selain mint (tentunya) saya membeli juga Oregano, Coriander (Cilantro), Rosemary, Red Basil, Peterseli. Untuk media tanamnya saya pakai tanah bakar (dari lokal pembakaran sampah). Di suatu hari ahad sore yang teduh, saya bersama mama mertua menggotong sekarung tanah bakar ke halaman rumah. Setelah diberi pecahan batu, bata atau genting, mulaiah saya mengisi sekitar 3/4 tinggi pot saya yang beraneka bentuk dan wa

Anak jempolan kesayanganku...

Hari ini hari ke dua sekolah setelah libur lebaran. tapi buat si kaka adalah hari ke tiga berangkat ke sekolah. Yup karena emaknya dodolipret nyangka tanggal 11 aug lalu masuk, padahal masih libur. Dua hari kemarin, si mbah kangeen banget sama sepupu-sepupu si kaka, fakhry dan fahmi (anak Dewi Allahuyarham). Tapi ndilalahnya acara berenang, main ke bogor ga jadi aja gitu. Dan semalam, waktu si abi nelpon, minta dianterin ke rumah, sepertinya bocah-bocah kecapean. Kangennya si mbah belum sampai... Well, jam 11 tadi siang, si mbah nelpon gue sebab si kaka belum pulang. Pas nelpon sekolah, Alhamdulillah katanya sudah dijemput Pak De Ojek. Keselang kerjaan sedikit, baru inget mau mastiin ke si Mbah apakah Kaka sudah pulang atau belum. Dannnn sayah mendapatkan kenyataan yang membuat hati meleleh... Jadi, si kaka pulang ngajak sepupunya si Fakhry, yess atas inisiatifnya dia. Dia bilang " Fakhry, ke rumah kaka yuuk? Mbah kangen banget lho sama fakhry" Kemudian mereka p

Inna Maal Usri Yusran....

Bulan ini entah kenapa jadi bulan dengan pengeluaran siluman terbanyak. Koq siluman? Yesss, karena keluarnya ga tau buat apa, end up dengan saldo atm 54 rebu sajah ditanggal segini. Ga bisa diambil sodara-sodara..secara harus ninggalin sepuluh rebu pan ya maliiih Musti juggling uang customer satu dengan lainnya untuk beli barang orderan (yes I'm a bad book keeper #ngutilin duit dagangan buat jajan ke wican ahahahah) Heu sampe pusing kepala sebelah Puncaknya semalam, dalam kondisi bokek berat, siangnya ada temen kantor order ovaltine swiss + nescafe latte. Dibayar tunnnnai..! Sah? Saaahhhhhh... Eladalah seharian uang 100 ribuan itu ada di kantong gamisku yang cukup dalam (antisipasi uang kececer). Tapi kalo musti hilang, toh uang 100 rebu yang tak eman-eman itu raib aja pas mau bayar thai tea di outlet bulaf (agak ga nyambung yah di toko sosis beli nya thai tea hihihi) Agak mencelos atiku pas kejadian, berasa mau gondok dan jamburi (jambak rambut sendiri)...tapi buru-bur

Pulang Kampung

Sejak menikah tinggal bersama mertua yang superduper baik, tetap aja, pulang kampung ke kota di mana saya menghabiskan masa kecil saya (sampai kelas 2 SD) membuat saya merasa refreshed. Yup, makin senang karena kedua anak saya juga merasa happy tiap saya mention “ Kita mau ke Serang tengok mamih “. Dan berlonjakan lah kedua biji mata saya itu sambil ribut beberes mainan yang bakal di bawa. Padahal saat itu hari senin, dan kami akan berangkat hari ahad sore #grin# Dan saya terkekeh melihat mereka berhasil kompromi pada perintah abi untuk menurunkan 2 tas besar berisi “paket” untuk mamih dan pesawat2an kertas hasil karya mereka, dari 6 kantung yang mereka siapkan. Soal paket, itu lain lagi ceritanya. Karena punya toko online, sejak 2009 lalu, hampir setiap malam ada jadwal packing order customer. Sejak awal tahun lalu, dua biji mata saya itu mulai ikutan membungkus paket mereka sendiri, menggunting kertas, melakban dan menulis alamat #hehehe, semoga kalian nanti jadi pengusaha be