Langsung ke konten utama

Culture Shock!

Bilang aja gue ndeso, katrok, ato apapun yang menunjukan gue bukan manusia modern, up-to-date, etc...

Samen leven, zusammen leben, kumpul kebo, buat gue cuma ada di dunia yang dekat tapi jauh...di tivi, di koran, di radio, diinternet..tapi bukan di mana gue tinggal, bukan di area di mana gue menghirup udaranya...

Sampe tadi malem, waktu gue masuk kelas baru gue, salah satu pesertanya, ga ragu untuk bilang dia tinggal sama partner hidupnya...bukan suami, cuma partner hidup..

Yup, salah satu peserta bilang kayak gitu, gue bilang peserta, karena gue belum mutusin apa gue sanggup jadi temennya, yang mungkin ga bakal sanggup buat kasih tunjuk pendapat gue...

Bilang aja gue picik, narrow-minded, gak humanis, ato apapun itu...

Tapi yang jelas, gue masih yakin kalo hidup di dunia cuma sementara...masih ada saat di mana kita musti menjawab semua pertanyaan yang mempertanyakan kelakuan kita di dunia...

Dan gue semakin merasa jeri...it's near by..cuma sepelemparan batu dari tempat duduk gue....

Komentar

  1. no wonder kan kalo disini aku juga culture shock...

    BalasHapus
  2. Yu, apa yang terjadi di televisi, atau diluar negeri sana, memang udah terjadi kok di Indonesia sini. Jangankan di kota besar, di kota kecil pun kita bisa nemuin kasus seperti tiu. Wong, sekarang khan jaman edan :)
    Memang sih gw pasti akan punya perasaan yang sama dgn loe kalo melihat kok ada org sejujur itu di depan masyarakat yang berbudaya Timur ini. Tapi lebih baik dia jujur khan daripada dia munafik. Yang lebih berbahaya adalah orang2 yang munafik yang banyak gw temuin selama ini. Jadi prinsip gw saat ini, kita jalanin aja yang menurut kita benar dan masih megang norma agama dan budaya timur.

    BalasHapus
  3. Hihihi, iyah ya mbak...pastinya di sana lebih parah....

    BalasHapus
  4. Iyah ya mbak...pastinya di sana lebih parah.... =(

    BalasHapus
  5. Setuju mbak...tapi gue sih berharap, bukan cuma ga munafik, tapi juga ga melakukan "itu"

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips-tips ikut Medical Check Up buat Muslimah berkerudung

Sabtu kemarin, gue kebagian 'melaksanakan' General Medical Check Up dari kantor di sebuah RS rujukan di deket-deket kantor juga . Secara gue pake kerudung, gue agak was was juga soal pelaksanaanya. Kan masih ada juga yang mempermasalahkan dan ga mau tau soal peserta yang berkerudung. Untuk itu, gue tanya-tanya ke temen-temen yang udah duluan ambil jatahnya. Maka gue siap dengan gamis kaos yang disambung bahan jeans yang lebar, jadi agak selesa (-bahasa nya Datin Siti Nurhaliza nih-) dipake buat lari-lari di treadmill, running shoes dan kerudung ganti, in case aja sih. Tapi ternyata, bukan di bagian treadmill masalahnya, justru di foto thorax yang ribet. Si Bapaknya maksa, supaya kerudungnya di buka aja, soalnya kerudung gue mengandung peniti-peniti. Gue ngerti, dan gue udah menyiasatinya dengan menarik juntaian kerudung berpeniti itu ke leher gue, kan leher gue ga ikutan di photo kan? thorax itu bagian dada aja kan? yang bakal diobserve kira-kiranya paru-paru dan organ lainnya

[Recipe] Lahm Mugalgal

Yup, gara-gara idul adha kemarin dapet kiriman sedikiiiit daging kambing lean dari tetangga depan, jadi deh mraktekin resep yang di dapet dari acara Buletin Siang. Tentu pake acara modifikasi secara itu hari libur, males belanja tambahan bumbu, pake yang ada ajah. Sederhana banget, ya bahannya ya caranya, tapi rasanya cukup enak kata gue, calon bapak plus calon mbah, hehe.. Bahan : Daging kambing, iris tipis Bawang Bombay, iris tipis memanjang Tomat, iris tipis memanjang Cabe ijo (aslinya pake Paprika Hijau), iris tipis memanjang Bumbu : Bawang Putih, geprek, cincang halus Bubuk Kari Bubuk Jintan Bubuk Merica Hitam Garam Gula dikiit Minyak Sayur Dikit untuk menumis. Cara membuat : Tumis bawang putih dan bawang bombay sampai harum. Masukkan daging kambing, oseng-oseng sampai daging matang. Masukan bumbu-bumbu secukupnya. Test rasa, kalo ada yang kurang, silakan tambahkan to taste. Terakhir saat semua sdh pas, masukkan irisan tomat dan cabe hijau. Aduk-aduk sebentar. Siap dihidangkan b

Hidroponik - Cara Melubangi Styrofoam

Pernah lihat styrobox untuk tempat ber-hidroponik-ria kan? Awal membuat lubang-lubang seukuran netpot itu saya gunakan pisau roti yang ujungnya tajam dan bergerigi. Tapi selain lama, koq ya tidak rapi. Lihat punya teman-teman koq mulus tepi lubangnya. Alhamdulillah ada yang sudah sharing di group komunitas hidroponik yang saya ikuti. Bahannya ternyata cukup kawat dan kayu saja. Jadi step nya sbb : 1. Kawat dibuat lingkaran sesuai diameter yang diinginkan 2. Belitkan sisa kawat pada batang kayu (saya pake sumpit bambu sekali pakai), gunanya supaya tidak membuat tangan melepuh saat dipanaskan ^_^ 3. Beri tanda pada tutup styro box lokasi pelubangan 4. Panaskan lingkaran kawat tadi pada kompor, hingga terlihat merah. 5. Langsung tekan pada styrobox sesuai pola. 6. Tada..lubang lebih rapi dan hanya perlu hitungan detik :) Untuk mendapatkan gambaran jelas, monggo dilihat saja gambarnya :) Selamat mencoba...