Langsung ke konten utama

Pulang Kampung

Sejak menikah tinggal bersama mertua yang superduper baik, tetap aja, pulang kampung ke kota di mana saya menghabiskan masa kecil saya (sampai kelas 2 SD) membuat saya merasa refreshed.
Yup, makin senang karena kedua anak saya juga merasa happy tiap saya mention “ Kita mau ke Serang tengok mamih “.
Dan berlonjakan lah kedua biji mata saya itu sambil ribut beberes mainan yang bakal di bawa.
Padahal saat itu hari senin, dan kami akan berangkat hari ahad sore #grin#
Dan saya terkekeh melihat mereka berhasil kompromi pada perintah abi untuk menurunkan 2 tas besar berisi “paket” untuk mamih dan pesawat2an kertas hasil karya mereka, dari 6 kantung yang mereka siapkan.
Soal paket, itu lain lagi ceritanya. Karena punya toko online, sejak 2009 lalu, hampir setiap malam ada jadwal packing order customer.
Sejak awal tahun lalu, dua biji mata saya itu mulai ikutan membungkus paket mereka sendiri, menggunting kertas, melakban dan menulis alamat #hehehe, semoga kalian nanti jadi pengusaha besar yang tak perlu packing sendiri ya anak-anakku…amiiin #
Well, balik lagi soal apa saja yang akan dilakukan di Serang, sebetulnya tidak terlalu istimewa, karena buat saya, saya bisa tidur puaaaas sebab kedua biji mata saya itu punya orang lain untuk di”gangguin” yaitu mama dan adik perempuan saya.
Sesekali disempatkan berenang di WaterPark, atau hotel yang ada di sana. Kalau sedang mood untuk bermacet ria, pernah juga kami ke anyer khusus buat berenang juga.
Tapi perasaan harus pulang itu tetap ada, minimal sekali sebulan.
Bertemu mama, ibu kandung saya, sesuatu yang tidak pernah cukup untuk dilakukan.
Semoga sehat terus ya mamaku sayang…
#babling ga jelas di hari pertama masuk kantor after a looong weekend#

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips-tips ikut Medical Check Up buat Muslimah berkerudung

Sabtu kemarin, gue kebagian 'melaksanakan' General Medical Check Up dari kantor di sebuah RS rujukan di deket-deket kantor juga . Secara gue pake kerudung, gue agak was was juga soal pelaksanaanya. Kan masih ada juga yang mempermasalahkan dan ga mau tau soal peserta yang berkerudung. Untuk itu, gue tanya-tanya ke temen-temen yang udah duluan ambil jatahnya. Maka gue siap dengan gamis kaos yang disambung bahan jeans yang lebar, jadi agak selesa (-bahasa nya Datin Siti Nurhaliza nih-) dipake buat lari-lari di treadmill, running shoes dan kerudung ganti, in case aja sih. Tapi ternyata, bukan di bagian treadmill masalahnya, justru di foto thorax yang ribet. Si Bapaknya maksa, supaya kerudungnya di buka aja, soalnya kerudung gue mengandung peniti-peniti. Gue ngerti, dan gue udah menyiasatinya dengan menarik juntaian kerudung berpeniti itu ke leher gue, kan leher gue ga ikutan di photo kan? thorax itu bagian dada aja kan? yang bakal diobserve kira-kiranya paru-paru dan organ lainnya

[Recipe] Lahm Mugalgal

Yup, gara-gara idul adha kemarin dapet kiriman sedikiiiit daging kambing lean dari tetangga depan, jadi deh mraktekin resep yang di dapet dari acara Buletin Siang. Tentu pake acara modifikasi secara itu hari libur, males belanja tambahan bumbu, pake yang ada ajah. Sederhana banget, ya bahannya ya caranya, tapi rasanya cukup enak kata gue, calon bapak plus calon mbah, hehe.. Bahan : Daging kambing, iris tipis Bawang Bombay, iris tipis memanjang Tomat, iris tipis memanjang Cabe ijo (aslinya pake Paprika Hijau), iris tipis memanjang Bumbu : Bawang Putih, geprek, cincang halus Bubuk Kari Bubuk Jintan Bubuk Merica Hitam Garam Gula dikiit Minyak Sayur Dikit untuk menumis. Cara membuat : Tumis bawang putih dan bawang bombay sampai harum. Masukkan daging kambing, oseng-oseng sampai daging matang. Masukan bumbu-bumbu secukupnya. Test rasa, kalo ada yang kurang, silakan tambahkan to taste. Terakhir saat semua sdh pas, masukkan irisan tomat dan cabe hijau. Aduk-aduk sebentar. Siap dihidangkan b

Hidroponik - Cara Melubangi Styrofoam

Pernah lihat styrobox untuk tempat ber-hidroponik-ria kan? Awal membuat lubang-lubang seukuran netpot itu saya gunakan pisau roti yang ujungnya tajam dan bergerigi. Tapi selain lama, koq ya tidak rapi. Lihat punya teman-teman koq mulus tepi lubangnya. Alhamdulillah ada yang sudah sharing di group komunitas hidroponik yang saya ikuti. Bahannya ternyata cukup kawat dan kayu saja. Jadi step nya sbb : 1. Kawat dibuat lingkaran sesuai diameter yang diinginkan 2. Belitkan sisa kawat pada batang kayu (saya pake sumpit bambu sekali pakai), gunanya supaya tidak membuat tangan melepuh saat dipanaskan ^_^ 3. Beri tanda pada tutup styro box lokasi pelubangan 4. Panaskan lingkaran kawat tadi pada kompor, hingga terlihat merah. 5. Langsung tekan pada styrobox sesuai pola. 6. Tada..lubang lebih rapi dan hanya perlu hitungan detik :) Untuk mendapatkan gambaran jelas, monggo dilihat saja gambarnya :) Selamat mencoba...