Bilang aja gue ndeso, katrok, ato apapun yang menunjukan gue bukan manusia modern, up-to-date, etc...
Samen leven, zusammen leben, kumpul kebo, buat gue cuma ada di dunia yang dekat tapi jauh...di tivi, di koran, di radio, diinternet..tapi bukan di mana gue tinggal, bukan di area di mana gue menghirup udaranya...
Sampe tadi malem, waktu gue masuk kelas baru gue, salah satu pesertanya, ga ragu untuk bilang dia tinggal sama partner hidupnya...bukan suami, cuma partner hidup..
Yup, salah satu peserta bilang kayak gitu, gue bilang peserta, karena gue belum mutusin apa gue sanggup jadi temennya, yang mungkin ga bakal sanggup buat kasih tunjuk pendapat gue...
Bilang aja gue picik, narrow-minded, gak humanis, ato apapun itu...
Tapi yang jelas, gue masih yakin kalo hidup di dunia cuma sementara...masih ada saat di mana kita musti menjawab semua pertanyaan yang mempertanyakan kelakuan kita di dunia...
Dan gue semakin merasa jeri...it's near by..cuma sepelemparan batu dari tempat duduk gue....
no wonder kan kalo disini aku juga culture shock...
BalasHapusYu, apa yang terjadi di televisi, atau diluar negeri sana, memang udah terjadi kok di Indonesia sini. Jangankan di kota besar, di kota kecil pun kita bisa nemuin kasus seperti tiu. Wong, sekarang khan jaman edan :)
BalasHapusMemang sih gw pasti akan punya perasaan yang sama dgn loe kalo melihat kok ada org sejujur itu di depan masyarakat yang berbudaya Timur ini. Tapi lebih baik dia jujur khan daripada dia munafik. Yang lebih berbahaya adalah orang2 yang munafik yang banyak gw temuin selama ini. Jadi prinsip gw saat ini, kita jalanin aja yang menurut kita benar dan masih megang norma agama dan budaya timur.
Hihihi, iyah ya mbak...pastinya di sana lebih parah....
BalasHapusIyah ya mbak...pastinya di sana lebih parah.... =(
BalasHapusSetuju mbak...tapi gue sih berharap, bukan cuma ga munafik, tapi juga ga melakukan "itu"
BalasHapus