Kemarin, temen gw-yang kerja di perusahaan yang sama tp beda BU, telpon. Minta dukungan moril ceritanya.
Dia diminta bossnya melakukan suatu transaksi yang bertentangan dengan apa yang dia yakini.
Dia yakin itu terkatagori kedalam sesuatu yang haram. Dan dia ga ingin dirinya terlibat dalam sesuatu yang haram, moreover gajinya terkotori dengan sesuatu yang haram. Dia ingin rizqi yang masuk ke tubuh anaknya adalah rizqi bersih aja...
Konsekwensi dari penolakan ini adalah, keluar dari pekerjaannya.
Dengan sudah berkeluarga dan punya satu anak balita, mungkin dia butuh penguatan bahwa apa yang akan dia tempuh adalah sesuatu yang benar.
Yang gw salut, dengan segala dorongan tanggung jawab dia ke istrinya, ke anaknya, ke ibunya, ke mertuanya, ga bikin dia secara membabi buta mencari rezeki dengan cara yang tidak dibenarkan secara prinsip.
Well, secara bukan gw yang ngalamin, gw bisa dengan gampang bilang , "InsyaAllah elo sudah melakukan hal yang benar, Jangan takut lah, rizqi mah dari Allah, bukan dari boss loe. Laa Tahzan , Innallaha maána"
Sebenernya gw jadi ngukur diri juga, kalo gw yang berada di posisi dia, seberani itukah gw?
Dan peristiwa ini mau ga mau membuat gw bersyukur sekaligus merasa malu...doubt on Allah's fate on me
Setaunan yang lalu, saat gue baru pindah ke divisi gabungan ini, merasa ga yakin dengan keberadaan gw di divisi ini , gw langsung cari kemungkinan join di group gw yang lama.
Sebenernya di sana ada posisi, dan my boss-to-be bisa nerima gw di team nya. Tapi my new-current boss ga bisa nglepas gw somehow.
Sejak itu ga berenti-berentinya gw merutuki nasib..kenapa oh kenapa gw ga bisa pindah ke group ''gemuk'' ituwhhhhh. Secara mereka sering jalan2 ke bali, sering pergi makan2 di hotel on no clear reason ...(remember? gw yg tukang makan?)
Sampe kemarin......
Gw berhenti gedumelan dan bersyukur sangat dalam. Kebayang, kalo gw sampe pindah ke tempat itu maka ada kemungkinan gw dihadapkan pada posisi temen gw tadi...
Ya Allah, ternyata Engkau masih sayang pada hambaMu ini
Atau, gw di consider sbg ga cukup kuat ngadepin 'godaan' macam itu ya?
Doa gw dulu mungkin ga dijawab sesuai keingin gw, tp yang jelas, gw dihindarkan dari 'bencana' yang mungkin muncul kayak temen gw itu dan gw ga sanggup buat menghadapinya
Sekali lagi gw diyakinkan, Allah selalu memutuskan yang terbaik buat hambaNya...
Alhamdulillah then mba...
BalasHapusIya, seringkali kurang syukur nih Silv..makanya peristiwa, orang yang datang dan pergi ke kehidupan kita, kayaknya memperkaya dan mengingatkan kita ya Silv?!
BalasHapusI feel blessed to have you and the ganks in my lofe lho!