Sabtu kemarin, sempat ikutan wara-wiri (sebab memang tugasnya bulak-balik naik motor) di acara training mubalighat se jabodetabek
Ketemuan dengan teman2 yang lama ga ketemu.
Yang berkesan, sempat ngobrol privat juga dengan Ustadzah panutan ku. Dan ada satu yang bikin aku malu atas diriku sendiri
Ibu ustadzah ini, bercerita, kalo beliau ingin banget sekali-kali ngajak jalan2 putri dan 2 anak putranya, yah ke Dufan lah contohnya.
Untuk itu beliau sengaja kumpulkan uang dari uang belanja nya yang juga tidak banyak. Ketika uangnya sudah terkumpul, niatnya ini diceritakan ke suaminya yang juga ustadz panutanku. Soalnya beliau ini cuma beda 2 thn dari aku, tapi prestasi akhiratnya..mengagumkan..di kotaku, beliau ini jadi ustadz favorit ibu2 dan remaja putri ...
Sederhana aja sih apa yang jadi jawaban ustadzku ini ke istrinya,"Yah Mi, takut wafat di jalan ah. Kalo ngaji mah tiap hari, eh ini wafatnya pas lagi mau jalan-jalan ke Dufan..."
Ziiiing, aku langsung meringis. Dan langsung sibuk mengukur diriku sendiri. Keliatannya memang mubah ya. Tapi alangkah berharganya orang yang hanya mengisi tiap waktu yang dianugerahkan kepadanya hanya dengan amalan wajib dan sunnah saja. Sedangkan aku seringkali masih mencari-cari waktu luang di akhir pekan -kosong dari jadwal ikut kajian- untuk melakukan kegiatan yang aku katagorikan sebagai hari relaksasi, reward atas 5 hari bekerja...seperti jalan ke pulau seribu, ke bandung...
Hhhhh, makin jelas perbedaan orang yang sudah punya tujuan yang jelas dengan yang go with the flow ...
duh jadi malu ati nih abis baca ini...
BalasHapusYah, that's what friends are for kali ya mbak...ngingetin kala kita mulai lupa...
BalasHapus