Langsung ke konten utama

Tiga Malam di Malaysia Part 1. Balada Bikin Passport (Onlline)

Kalau orang jalan-jalan punya budget yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari, dalam kasus saya, adalah jalan-jalan dadakan yang dipersiapkan cuma dalam 4 hari :)
Cerita nya nanti akan dibagi jadi beberapa bagian, per hari dan per topik. Bukan pamer bukan sihir, hanya untuk konsumsi pribadi supaya ndak melakukan kesalahan serupa
Background cerita:
Jadiii, hari Rabu tgl 26 Juni ada sms masuk yang menghimbau untuk menyukseskan seminar perempuan internasional yang mengusung tema " Menyelamatkan Perempuan & Anak-anak Rohingya".
Yang kepikiran cuma 1, ga ada uang !!! Soalnya ini kepesertaan mandiri. Tapi kesempatan untuk pergi ke KL (lagi) dan ikut menyukseskan acara sungguuuuuh menggelitik dan bikin gelisah.
Alhamdulillah ada seorang teman yang bisa bantu (ga usah diceritakan di sini lah ya, bagaimana caranya beliau bantu).
Biidznillah, masalah biaya solved.
Masalah ke 2, pasporku mati dari tahun 2011, dan kali ini harus buat baru kan ya di kantor imigrasi jakarta (yang lama kanim banten).
Acara bikin passport ini perlu diceritain sendiri. Karena ternyata, sekarang tertiiiib dan resmi sekaleee (biayanya).
Padahal waktu itu mefet nian antara tanggal bikin dengan tanggal keberangkatan.
Balada bikin paspor
Dengan berbagai review tentang pembuatan paspor, sepertinya proses paspor online ini adalah pilihan terbaik.
Berkali-kali sebelumnya sdh coba log in untuk paspor online, lah kooooooq susah bangeuuut buat upload segala dokumen ke web nya yah, mau nangisss. Dipustuskan saat itu ya udin lah, apply paspor manual ajee
Pas malam minggu, abinya ngaji, akyu iseng coba lagi, dan heeey bisa masuk semua, ternyata harus format jpg daan jangan kegedean filenya (_ _) Dan alhamdulillah masih dapet jadwal datang ke lokasi hari senin tgl 01 July 2013.
Jadi beginilah ceritanya
Setelah dapat kepastian biaya, maju mundur banget dah mau beli tiket, secara yaa, paspor belum ada.
Senin subuh, ga pake tidur lagi langusng bersiap ke kantor imigrasi jakarta selatan yang sudah balik lagi ke mampang.
Tak lupa sms ke maknyak di kantor buat cuti stengah hari (meskipun ga yakin jg bisa stengah hari).
Sampai di KANIM jaksel jam 6:30, Subhanallah...antrian udah panjang aja cuuuy, sementara mesin nomor antri baru dinyalain jam 7.
tetapi..sungguh pilihan yang tak pernah kusesali dengan mengajukan paspor online.
Yak saya dapet nomor 19 sajah (sepaket dengan nomor bayar), sementara orang di sebelah yang antri untuk paspor manual, sudah nomor 60 an. Kemudian cari tempat duduk nyaman, sambil nunggu loket buka. Trus pas baca-baca map yang diberi bagian registrasi, lho koq harus ada akta lahir atau ijazah..doweeeng.
Selama nunggu itu, asyiknya ada seorang bapak yang berkelilin di sekitar tempat duduk pengantri penerangan dengan suara yang cukup jelas didengar satu ruangan. Lumayan informatif, karena penunggu jadi tau, kl ada juga layanan paspor berchips dan layanan paspor 1 hari jadi (khusus KANIM Kemayoran)
Masalahnya dokumen asli si abi ketinggalan, go abi goooooo, akhirnya abi ngibrit pulang buat ambil. Alhamdulillah dia sampai pas mau dipanggil.
Anyhow, pas maju, cuma dicek sedikit (mungkin karena ada lampiran pasport lama), trus tinggal tunggu di dekat loket pembayaran dan siap masuk ke area wawancara dan foto. Wawancaranya juga sebentar aja dan langsung di foto. Selesai sekitar jam 11 aja doong dan diminta kembali untuk ambil kamis siang
Fiuhhh mari kita pesan tiket :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips-tips ikut Medical Check Up buat Muslimah berkerudung

Sabtu kemarin, gue kebagian 'melaksanakan' General Medical Check Up dari kantor di sebuah RS rujukan di deket-deket kantor juga . Secara gue pake kerudung, gue agak was was juga soal pelaksanaanya. Kan masih ada juga yang mempermasalahkan dan ga mau tau soal peserta yang berkerudung. Untuk itu, gue tanya-tanya ke temen-temen yang udah duluan ambil jatahnya. Maka gue siap dengan gamis kaos yang disambung bahan jeans yang lebar, jadi agak selesa (-bahasa nya Datin Siti Nurhaliza nih-) dipake buat lari-lari di treadmill, running shoes dan kerudung ganti, in case aja sih. Tapi ternyata, bukan di bagian treadmill masalahnya, justru di foto thorax yang ribet. Si Bapaknya maksa, supaya kerudungnya di buka aja, soalnya kerudung gue mengandung peniti-peniti. Gue ngerti, dan gue udah menyiasatinya dengan menarik juntaian kerudung berpeniti itu ke leher gue, kan leher gue ga ikutan di photo kan? thorax itu bagian dada aja kan? yang bakal diobserve kira-kiranya paru-paru dan organ lainnya

[Recipe] Lahm Mugalgal

Yup, gara-gara idul adha kemarin dapet kiriman sedikiiiit daging kambing lean dari tetangga depan, jadi deh mraktekin resep yang di dapet dari acara Buletin Siang. Tentu pake acara modifikasi secara itu hari libur, males belanja tambahan bumbu, pake yang ada ajah. Sederhana banget, ya bahannya ya caranya, tapi rasanya cukup enak kata gue, calon bapak plus calon mbah, hehe.. Bahan : Daging kambing, iris tipis Bawang Bombay, iris tipis memanjang Tomat, iris tipis memanjang Cabe ijo (aslinya pake Paprika Hijau), iris tipis memanjang Bumbu : Bawang Putih, geprek, cincang halus Bubuk Kari Bubuk Jintan Bubuk Merica Hitam Garam Gula dikiit Minyak Sayur Dikit untuk menumis. Cara membuat : Tumis bawang putih dan bawang bombay sampai harum. Masukkan daging kambing, oseng-oseng sampai daging matang. Masukan bumbu-bumbu secukupnya. Test rasa, kalo ada yang kurang, silakan tambahkan to taste. Terakhir saat semua sdh pas, masukkan irisan tomat dan cabe hijau. Aduk-aduk sebentar. Siap dihidangkan b

Hidroponik - Cara Melubangi Styrofoam

Pernah lihat styrobox untuk tempat ber-hidroponik-ria kan? Awal membuat lubang-lubang seukuran netpot itu saya gunakan pisau roti yang ujungnya tajam dan bergerigi. Tapi selain lama, koq ya tidak rapi. Lihat punya teman-teman koq mulus tepi lubangnya. Alhamdulillah ada yang sudah sharing di group komunitas hidroponik yang saya ikuti. Bahannya ternyata cukup kawat dan kayu saja. Jadi step nya sbb : 1. Kawat dibuat lingkaran sesuai diameter yang diinginkan 2. Belitkan sisa kawat pada batang kayu (saya pake sumpit bambu sekali pakai), gunanya supaya tidak membuat tangan melepuh saat dipanaskan ^_^ 3. Beri tanda pada tutup styro box lokasi pelubangan 4. Panaskan lingkaran kawat tadi pada kompor, hingga terlihat merah. 5. Langsung tekan pada styrobox sesuai pola. 6. Tada..lubang lebih rapi dan hanya perlu hitungan detik :) Untuk mendapatkan gambaran jelas, monggo dilihat saja gambarnya :) Selamat mencoba...