Langsung ke konten utama

Lelaki itu dan ibunya

Berkali-kali setelah menikah ini saya merasa bersyukur, tidak seperti saat sebelum menikah, saya ragu, akankah laki-laki yang meminang saya membawa saya pada kebaikan?

Ya, saya benar-benar merasa bersyukur..Allah telah mengirimkan laki-laki yang saya butuhkan, meski pada awalnya bukan saya inginkan.

Kesederhanaannya menarik saya kembali ke bumi yang seringkali membumbung terlalu tinggi dalam harapan

Kesabarannya mampu membuat saya menitikkan air mata, karena saya sadar, saya terlalu egois

Saya sungguh-sungguh beruntung diletakkan dalam keluarga baru saya, saya, laki-laki itu dan ibunya.

Perhatian tulus yang diungkapkan oleh semua anggota keluarga kecil ini dengan berbagai hal, sarapan hangat di meja sebelum berangkat, bekal makan siang dan teh manis hangat setiap pulang. Tidak pernah absen saya dapati.

Saya sampai tidak bisa berhenti menangis ketika suatu sore laki-laki itu menghilang dan kembali dengan tangan dipunggungnya.

Dan disertai senyum terkembang dia tunjukkan apa yang dia bawa, dia membelikan saya masker untuk mengendarai motor!

Menurutnya saputangan yang saya gunakan sbagai masker tidak cukup baik untuk menyaring udara kotor jakarta.

Bagaimana dengan mata terpejam dia tetap bersemangat memberikan pijatan di kaki karena menginjak 4 bulan kehamilan saya , sering kram.

Duhh Rabbi, benarlah lebih indah cinta yang engkau tumbuhkan dalam naungan pernikahan, karena ia dibingkai dengan semangat berlari mencari ridhaMu juga...

Ditulis bulan Aug 2008 ,Tulisan ini sekedar mengingatkan kala riak2 kecil menyapa...Still I will be grateful

PS : Sudah ada anggota b aru dalam keluarga kami sekarang, Kaka Hafidz Rabbani (29bln) dan Muthia Almaira Rahmani (3bln)

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips-tips ikut Medical Check Up buat Muslimah berkerudung

Sabtu kemarin, gue kebagian 'melaksanakan' General Medical Check Up dari kantor di sebuah RS rujukan di deket-deket kantor juga . Secara gue pake kerudung, gue agak was was juga soal pelaksanaanya. Kan masih ada juga yang mempermasalahkan dan ga mau tau soal peserta yang berkerudung. Untuk itu, gue tanya-tanya ke temen-temen yang udah duluan ambil jatahnya. Maka gue siap dengan gamis kaos yang disambung bahan jeans yang lebar, jadi agak selesa (-bahasa nya Datin Siti Nurhaliza nih-) dipake buat lari-lari di treadmill, running shoes dan kerudung ganti, in case aja sih. Tapi ternyata, bukan di bagian treadmill masalahnya, justru di foto thorax yang ribet. Si Bapaknya maksa, supaya kerudungnya di buka aja, soalnya kerudung gue mengandung peniti-peniti. Gue ngerti, dan gue udah menyiasatinya dengan menarik juntaian kerudung berpeniti itu ke leher gue, kan leher gue ga ikutan di photo kan? thorax itu bagian dada aja kan? yang bakal diobserve kira-kiranya paru-paru dan organ lainnya

[Recipe] Lahm Mugalgal

Yup, gara-gara idul adha kemarin dapet kiriman sedikiiiit daging kambing lean dari tetangga depan, jadi deh mraktekin resep yang di dapet dari acara Buletin Siang. Tentu pake acara modifikasi secara itu hari libur, males belanja tambahan bumbu, pake yang ada ajah. Sederhana banget, ya bahannya ya caranya, tapi rasanya cukup enak kata gue, calon bapak plus calon mbah, hehe.. Bahan : Daging kambing, iris tipis Bawang Bombay, iris tipis memanjang Tomat, iris tipis memanjang Cabe ijo (aslinya pake Paprika Hijau), iris tipis memanjang Bumbu : Bawang Putih, geprek, cincang halus Bubuk Kari Bubuk Jintan Bubuk Merica Hitam Garam Gula dikiit Minyak Sayur Dikit untuk menumis. Cara membuat : Tumis bawang putih dan bawang bombay sampai harum. Masukkan daging kambing, oseng-oseng sampai daging matang. Masukan bumbu-bumbu secukupnya. Test rasa, kalo ada yang kurang, silakan tambahkan to taste. Terakhir saat semua sdh pas, masukkan irisan tomat dan cabe hijau. Aduk-aduk sebentar. Siap dihidangkan b

Hidroponik - Cara Melubangi Styrofoam

Pernah lihat styrobox untuk tempat ber-hidroponik-ria kan? Awal membuat lubang-lubang seukuran netpot itu saya gunakan pisau roti yang ujungnya tajam dan bergerigi. Tapi selain lama, koq ya tidak rapi. Lihat punya teman-teman koq mulus tepi lubangnya. Alhamdulillah ada yang sudah sharing di group komunitas hidroponik yang saya ikuti. Bahannya ternyata cukup kawat dan kayu saja. Jadi step nya sbb : 1. Kawat dibuat lingkaran sesuai diameter yang diinginkan 2. Belitkan sisa kawat pada batang kayu (saya pake sumpit bambu sekali pakai), gunanya supaya tidak membuat tangan melepuh saat dipanaskan ^_^ 3. Beri tanda pada tutup styro box lokasi pelubangan 4. Panaskan lingkaran kawat tadi pada kompor, hingga terlihat merah. 5. Langsung tekan pada styrobox sesuai pola. 6. Tada..lubang lebih rapi dan hanya perlu hitungan detik :) Untuk mendapatkan gambaran jelas, monggo dilihat saja gambarnya :) Selamat mencoba...